Tulisan ini akan mengulas corak tafsir sufi dan rasional dengan mengupas pemikiran dua kitab karya dua mufassir yang mewakili dua corak tafsir tersebut, yaitu Lathaiful Isyarat Karya Al-Syaikh Al-Imam Al-Qusyairi dan Kitab Al-Kasyaf Karya Al-Syaikh AlImam Al-zamakhsyari.
Atik Wartini. KMIP UNY Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta e-mail: artini_atik@gmail.com. Abstrak. Artikel ini mengkaji corak penafsiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah. Dari analis awal terlihat bahwa Tafsir al- Misbah menggunakan pendekatan multidipliner dalam mengkaji dan menafsirkan Alquran.
Terdapat berbagai pendekatan, metode dan corak kecenderungan dalam tafsir al-Qur'an. Istilah-istilah tersebut sering digunakan secara bergantian, tumpang-tindih, serta tidak digunakan secara mapan. Sebagian ulama menyebut metode penafsiran ada dua, yakni metode penafsiran dengan riwayat serta dengan ra'yu. Ada sebagian penulis menyebut
penelitian yang mencoba mengungkap keberadaan elemen-elemen corak penafsiran ilmiah dalam Tafsir al-Misbah dan umumnya literatur tafsir Indonesia. Hasil penelitian yang menguji sample dari lima juz awal al-Qur'an menemukan bahwa penulis Tafsir al-Misbah menaruh apresiasi yang tinggi ketika ditemukan
Mufassir berusaha untuk menjelaskan untuk menghapus kesalahpahaman terhadap al-Qur'an atau kandungan ayat-ayatnya sehingga pesan-pesan al-Qur'an diterapkan dengan sepenuh hati dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. Makalah ini berusaha membahas bagaimana latar belakang kehidupan mufassir, penafsiran tafsir, dan metodologi tafsir al-Mishbah.
Read online. This article examines the patterns of M. Quraish Shihab's interpretation in his work Tafsir Al-Misbah. From the beginning it appears that Tafsir al-Misbah uses multidipliner approach in assessing and interpreting the Koran.
.
metode dan corak tafsir al misbah