Pancasari(06/07). Tari Utari Giri dari Sanggar Manik Utara mengawali Pembukaan Twin Lake Festival Danau Buyan Dan Tamblingan 2017 selama empat hari dari tanggal 6 - 9 Juli 2017 yang acaranya dipusatkan di Danau Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada dan dihadiri Bupati Buleleng (Putu Agus Suradnyana,ST), Wakil Bupati Buleleng (dr. Arevelation for Buleleng agricultural products, Twin Lake Festival 2017 creates a chance for visitors to taste fresh seafood selection and locally grown fruits. Twin Lake refers to Buyan Lake and Tamblingan Lake; both lakes are important holy sacred places for the locals. The heart of Twin Lake Festival 2017 is purely due to its entertaining series of events: Bull Race Parade, Gangsing Digelarmulai 4-7 Juli 2018, lokasinya festival berada di Danau Buyan dan Danau Tamblingan, Buleleng, Bali. Digelar mulai 4-7 Juli 2018, lokasinya festival berada di Danau Buyan dan Danau Tamblingan, Buleleng, Bali. Selasa, 25 Januari 2022 - Search Menu. HOME; HOT NEWS; SPORT; SELEB; BISNIS. Itis located in Munduk, in the north of Bali, where the "twin lakes" Buyan and Tamblingan meet in a caldera, formed after a volcanic eruption thousands of years ago, creating a unique naturalistic panorama. During the Twin Lake Festival, the splendid lakes and surrounding territory, agricultural heart of the island with fields of PemerintahKabupaten (Pemkab) Buleleng Bali sukses menggelar Twin Lake Festival. Gelaran yang merupakan ajang kelima ini diselenggarakan selama 4 hari dari tanggal 4 sampai dengan 7 Juli 2018. Dengan mengusung konsep Back to Nature, perhelatan tahunan di bawah Dinas Pertanian Buleleng ini dibuka langsung oleh Bupati Buleleng Bali, Putu Agus pemerintahkabupaten buleleng kembali menggelar twin lake festival untuk kali ke-v. festival bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap 2 danau yang ada di buleleng, yakni danau buyan dan danau tamblingan. gedung pers bali ketut nadha jl. kebo iwa no. 63 a denpasar bali (0361) 427372 . Twin Lake Festival kembali digelar Kamis 11/06/2015 di Kawasan Danau Buyan, tepatnya depan Pura Ulun Danu, Desa Pancasasi, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali. Festival yang digelar hingga 14 Juni ini, menampilkan berbagai atraksi budaya dan olahraga tradisional, serta menampilkan berbagai potensi mulai dari pertanian, perikanan hingga kegiatan berwawasan lingkungan. Menurut Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana disela-sela pembukaan acara mengatakan bahwa festival ini disamping sebagai ajang kreativitas berbagai potensi yang ada di dalamnya, yang tidak kalah penting adalah memperkenalkan dua Danau, yaitu Buyan dan Tamblingan sebagai kawasan vital khususnya menyangkut pelestarian sumber air di dua Kabupaten, yaitu Tabanan dan Buleleng sendiri. ’Melalui Twin Lake Festival, kita harapkan masyarakat ikut bersama-sama melestarikan dua danau ini – karena begitu penting khususnya sebagai kawasan penyangga dan resapan air untuk wilayah disekitarnya,” katanya. Karena begitu penting, masih menurut Bupati Buleleng ini, hingga pihaknya berusaha mengambil langkah tegas pengusiran’ terhadap masyarakat yang ingin menetap di kawasan hutan lindung dan hutan wisata alam ini. ’Kawasan Danau Tamblingan dan Buyan adalah kawasan hutan lindung yang juga merupakan kawasan suci. Kami ingin menjaga agar tetap lestari,’’katanya. ’Kalau ada berita yang berkembang saat ini, terjadi pembakaran rumah warga itu bohong belaka. Karena sudah dilakukan pendekatan kepada masyarakat setempat,’’tambah Bupati dengan nada galau. ’Sejarahnya warga menetap di sana sekitar tahun 1991. Semula yang boleh tinggal di kawasan Danau Tamblingan adalah warga Bendega dari Catur Desa. Mereka diijinkan menetap karena mereka memilki tugas sebagai penjaga atau memelihara tempat-tempat suci yang ada di kawasan tersebut. Tapi lama kelamaan, ada masyarakat luar yang datang dan menetap di sana’’ ujarnya. Sebenarnya segala upaya sudah diakukan untuk mengusir’ dari tempat tersebut, tetapi selalu gagal. Hingga puncaknya 25 Mei lalu, terjadi pengosongan paksa yang dilakukan warga Catur Desa terhadap warga pendatang’ yang sudah menetap lama hingga beranak – cucu di kawasan tersebut. ’Sejak Oktober lalu, kami sudah melakukan pendekatan. Dan sebelum peristiwa pengosongan itu terjadi sudah dilakukan pendekatan dan musyawarah. Tapi peristiwa tersebut dipolitisir dikatakan pembakaran rumah warga, padahal tidak ada. Yang dibakar hanya puing-puing rumah yang berserakan yang sudah ditinggal warga,’’jelasnya kepada wartawan. Kawasan Danau Tamblingan, Buleleng, Bali, tempat diadakannya Twin Lake Festival. Foto Wikipedia Danau Tamblingan terletak di lereng Utara Gunung Lesung, kawasan Desa Munduk, Kecamatan Banjar. Danau ini satu dari tiga danau kembar yang terbentuk dalam sebuah kaldera besar. Dikatakan kembar, karena di Timur Danau Tamblingan hanya dibatasi hutan, terdapat Danau Buyan, Desa Pancasari, kecamatan Sukasada. Keduanya berada di wilayah Kabupaten Buleleng. Satu Danau lainnya, danau Beratan yang berada di Kabupaten Tabanan. Disamping sebagai kawasan resapan air karena curah hujannya cukup tinggi, kawasan danau ini juga dikembangkan sebagai kawasan wisata ramah lingkungan demi menjaga kelestarian alam dan lingkungannya. Yang menjadi daya tarik kedua danau ini, Buyan dan Tamblingan, disamping karena pesona alamnya, juga banyak terdapat Pura, tempat-tempat suci umat Hindu yang menyimpan sejarah perkembangan peradaban dan kebudayaan Bali, khususnya menyangkut pembentukan dan perkembangan Desa Tamblingan, pada abad 10 hingga 14 Masehi. Artikel yang diterbitkan oleh SINGARAJA, – Pelaksanaan event Twin Lake Festival tahun ini diundur menjadi Juli. Hal tersebut dikarenakan jadwal awal bertepatan dengan bulan Ramadhan dan Idul II Sekda Bulekeng, Ida Bagus Made Geriastika, Selasa 23/5 menjelaskan sesuai calender event yang telah dirancang Dinas Pariwisata, festival yang berlokasi di Danau Tamblingan dan Buyan ini direncanakan berlangsung pada 22 sampai 25 Juni. Ternyata saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan dan Idul karenanya, Pemkab mengambil keputusan untuk melaksanakan pada 6 sampai 9 Juli. “Karena ada hari raya, jadwal ini dikoordinasikan dengan Dinas Pariwisata selaku penyusun calender event. Disepakati menjadi 6 sampai 9 Juli,” jelasnya usai memimpin rapat pemantapan twin lake festival di Dinas Pertanian jadwal ini, sambungnya sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Pariwisata. Pihaknya juga yakin keputusan ini tidak berdampak pada kunjungan nantinya. “Ini kami sosialisasikan ke seluruh instansi terkait. Demikian juga dengan pelaku pariwisata,” kesempatan itu, ia juga menyebutkan festival tahun ini tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Festival masih diramaikan dengan lomba pedau, lomba kuliner, gerakan memasyarakatkan makan ikan, pameran UMKM dan lain sebagainya. Sosiawan/balipost Bali knows how to celebrate. This month, the island’s cultural calendar is marked by a number of artistic festivals that allow you to feast your eyes on Bali’s colorful festivalJune 8 – 22 KarangasemAs a way to represent cultural tradition of the Karangasem region, Karangasem Festival is celebration of gamelan performance, traditional dances, and religious ceremony. The festival is usually followed by a praying parade around the village. Decorated in genuine Balinese crafts, visitors can enjoy solace in the midst of the more information visit or call +62 363 211 danu beratan art festivalJune 9 – August 14 TabananCommenced inside the complex of the temple Ulun Danu Beratan, the Ulun Danu Beratan Art Festival is a cultural event focusing on the development of existing arts and the potential of young adults in the local community. Although the temple and Lake Beratan are already points of attraction for both residents and visitors, the festival adds many aesthetic flavors to the haven, with the Gamelan Troupe being one of the highlights in the event. The famous flirtatious dance, Joged Bumbung, is also a favorite, as they invite members of the audience to Danu Beratan Art Festival symbolizes the beauty of nature and diverse religions, giving harmony and intellectual peace for those who more information visit or call +62 368 2033 0505twin lake festivalJune 22 – 25 BulelengLocated in front of the Ulun Danu Buyan Temple at Pancasari Village, Sukasada and Ulun Danu Tamblingan at Munduk Village, Banjar, Twin Lake Festival is aimed to introduce original Buleleng agricultural products – the name “Twin Lake” refers to the Buyan Lake and Tamblingan Lake. The festival creates opportunities for visitors to try the seafood selection and locally grown exotic fruits. With its Bull Races Parade, traditional game Gangsing Competition, Fruit Arrangement Competition, and Handy Craft Exhibition, the festival offers entertaining ways to spend your time in Bali. The people of Buleleng perform traditional, unique sports at one of the more information visit or call +62 362 213 42June 11 – July 9 DenpasarHeld annually, Bali Art Festival was first held in 1979 by the late Professor Ida Bagus Mantra. The main purpose of this festival is to preserve Balinese art, music, and literature, gaining a strong base for national identity. Now, combining emerging international arts with local culture, Bali Art Festival has become the creative event of the year with its parade, exhibition, and more information visit or cal +62 361 245 94 Info Twin Lake View Lokasi Twin Lake View Alamat Jalan Raya Wanagiri, Pancasari, Sukasada, Gobleg, Banjar, Buleleng There is an enormous panoramic stone platform, open to the public, from which you can admire the spectacular Twin Lake View, caressed by the fresh mountain air in between the blue lake waters and lush verdant forest. It is located in Munduk, in the north of Bali, where the “twin lakes” Buyan and Tamblingan meet in a caldera, formed after a volcanic eruption thousands of years ago, creating a unique naturalistic panorama. Until 1800, the two lakes were united, but because of a landslide, they were separated by a natural land-bridge covered by rainforest. In the area, it is possible to enjoy thrilling excursions, even on your own without a guide, on the Asah Gobleg hill or to the waterfalls of Munduk, rent a kayak and go meander about the famed tourist attraction, the Wanagiri Hidden Hills. For some more serious hiking, it is better to organise a group to reach the peak of Monte Batukaru. During the Twin Lake Festival, the splendid lakes and surrounding territory, agricultural heart of the island with fields of biological fruit and vegetables, coffee plantations and the characteristic rice paddies which cover the mountain slopes, offer themselves to the amazed eyes of excursionists. A curious fact the water that is used to irrigate all the thriving fields in the area comes from the over-thirty temples around the lakes. To avoid the heat and, above all, the rain that can spoil the otherwise stunning view of the landscape and outings to the surrounding areas, it is best to visit the Twin Lakes in the period from June to August. Marzia Acampora - © 2022 for Bulgari Resort Bali Artikel lainnya The EnigmaticCreations of Ida Bagus Punia Atmaja On display the twisted and colorful sculptures by the Balinese artist. Baca selengkapnya All Ready for the ANOC World Beach Games A unique opportunity to see young athletes from all continents compete in beach, water and action sports. In August the beaches of Bali are transformed into a competition field. Baca selengkapnya A Stunning Competition of Musical Notes with the Bali International Choir Festival Exhibitions, concerts and workshops for this international event dedicated to music lovers. Baca selengkapnya A Month of Exhibitions and Shows for the Bali Art Festival A month of traditional dances, costume dress, art exhibitions and musical performances. Baca selengkapnya Twin lake Buyan and Tamblingan in Buleleng have been beautiful scenery that amusing. The scenery makes rapture and has been potential. The potential of this place is tourism, agriculture, a fishery that show in Twin Lake Festival event. This event has opened on 3 July 2019 and passed off on 6 July 2019. “Back to Nature” is the theme of these events that direct to potential channel and defined to the public as tourist attractions. Furthermore, Twin Lake Festival has a mission for struggling with local tourism. Many performances and exhibition coloring this yearly agenda’s event. Twin Lake Festival events have opened by civil governance, that is regent, Putu Agus Suradnyana and Wiratmi as professional staff sector human resources. Symbolically, at the opening moments, been released the wild birds that it means back to nature’. Community whose living around Lake Buyan and Tamblingan been worked as farmer and fisherman. Clearwater fisheries have become a tourist destination. Visiting mild air and rowing the boat to the middle of the lake is favorite activity tourism for visitors. It is quite’s background with these yearly events that called Twin Lake Festival. From the agricultural contest to display product and fun race of Dayung Pedau Singa, quite festive isn’t it? Dayung Pedau Singa race is the icon of this festival. This year followed by 41 teams that involving local youth and civil government. Fun contest closed with entertainment and arts stage. The invite to back to nature’ preserving through Twin Lake Festival was lively. Do you want to feel the excitement in Bali? Let’s check the next events!

twin lake festival bali